Melanjutkan ulasan
disini, sekarang saatnya ane mengulas salah
satu komoditi “panas” terbaru dari AHM. Dengan embel-embel
“All New”, akankan handling dan performa motor ini benar-benar baru
dan lebih baik dibanding generasi sebelumnya?
ALL NEW CB150 STREETFIRE
Akhirnya brojol juga penerus sang
naked warrior utama 150cc dari AHM
sekaligus nemesis sang raja di kelas ini, Yamaha New Vixion Lightning
(Advance). Tapi apakah the new contender
mampu mengusik ceruk pasar yang telah dikuasai pabrikan sebelah selama
bertahun-tahun, let’s wait n see aja
gans.
Handling : cukup satu kata, ringan. Gak seperti saudara berfairingnya,
CBR K45 yang agak “berat” Motor ini gampang banget ditekuk-tekuk melewati handicaps berupa cone yang dipasang di arena test
ride, sekali lagi fleksibilitas trellis
frame yang kini dilengkapi aluminium engine
holder emang dapat diandalkan. Kaki-kaki pun kini ikut direvisi dengan
penggunaan shockbreaker depan, swingarm
dan velg yang lebih kekar demi
mendukung tampilan dan kestabilan. Satu poin plus yang ane rasain adalah riding position yang makin sporty tanpa mengorbankan kenyamanan
dimana jangkauan tangan ke stang yang cukup pendek dan posisi duduk yang
lumayan tegak. Hampir gak ada minus dari segi handling, tapi ada satu hal yang menurut ane sedikit mengurangi
kenyamanan rider yaitu desain tangki
berpunuk nan menyudut plus jok yang mirip seperti CBR K45 yang agak menyempit
di ujung. Tangki en jok model gini emang keliatan lebih keren sih, tapi kalo
lewat jalanan yang agak bumpy lumayan
bikin ngilu area di bawah gesper dan sekitarnya, hehehe.
|
gimana mz, ade' cakep ndak? |
|
say no to tutup tangki njendul! |
|
kakiku kini tak cungkring lagi, semua lampu full LED..#rhyme |
Performa : dengan beberapa ubahan, sektor mesin sang Streetfire
memiliki karakter yang berbeda dari sang pendahulu. Konfigurasi silinder
terkini mendekati square bahkan cenderung overstroke
(diameter x langkah = 57,3 x 57,8). Desain ini sepertinya untuk mengurangi
“kelemahan” mesin DOHC overbore
turunan CBR pekjigo generasi pertama yang cenderung lemot di putaran bawah sekaligus
biar bisa bejaban urusan torsi sama si musuh bebuyutan. Terbukti waktu ane test
kemaren, akselerasi motor ini lumayan nyundul waktu dibejek di gear rendah. Tapi konsekuensi lain dari
mesin jenis ini adalah gasingan RPMnya tidak setinggi overbore, jadi power puncak yang dihasilkan juga lebih rendah. Buat
yang hobi selip-selip di kemacetan perubahan ini tentu disambut positif, tapi
buat penganut mazhab DOHC Overbore garis keras seperti ane, sensasi napas mesin
seperti gak abis-abis di 6000RPM keatas takkan terganti dengan akselerasi yang
lebih nampol sekalipun (halah lebay).
|
semua rahasia performa ada dibalik blok mesin ini.. |
|
sepertinya enteng dipake nanjak-nanjak |
|
versi modip nan keker (n mihil) |
0 komentar:
Posting Komentar